Kamis, 31 Desember 2015

Laporan bakteriologi Identifikasi Bakteri Enterobacter Pada Sampel Faesses Bebek



LAPORAN PRAKTIKUM
BAKTERIOLOGI II
IDENTIFIKASI BAKTERI ENTEROBACTER SP. PADA SAMPEL FAESSES BEBEK
NAMA             :  NURSAWATI
NIM               :  14 3145 453 126
KELOMPOK        : VI (ENAM)
KELAS             :  ANAKES C


PRODI D III ANALISIS KESEHATAN
STIKes MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG TEORI
Bebek merupakan salah satu ternak unggas yang memiliki potensi yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan sumber protein pada makanan manusia. Produk yang dihasilkan dari beternak bebek adalah daging dan telur. Pada saat ini, banyak makanan olahan yang berasal dari bebek. Permintaan pasar terhadap daging dan telur bebek sangat tinggi dari tahun ke tahun. Bahkan pada tanggal 26 Februari 2007 lalu, pemerintah melalui Departemen Pertanian mengizinkan importasi 450 ton daging bebek beku asal Malaysia. Terlepas dari pro dan kontra terhadap rencana pemerintah tersebut, yang perlu kita ambil hikmahnya adalah beternak bebek merupakan peluang bisnis yang sangat menguntung dan prospektif, karena belum terpenuhinya kebutuhan produk bebek di pasaran oleh para peternak. (Anonim, 2014)
Salah satu tantangan atau kendala bagi para peternak Bebek adalah mengatasi serangan penyakit pada bebek. Dalam beternak, bila terjadi penyakit yang menimbulkan kematian sampai melebihi dari yang seharusnya, ini menandakan ada kesalahan dalam tata laksana atau ada keteledoran peternak, karena penyakit yang menimbulkan kematian yang tinggi itu, tidak akan muncul bila peternakan dikelola dengan baik dan memeuhi syarat. Penyakit yang biasanya menyerang pada bebek, biasanya disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu :
1) Virus;
2) Bakteri;
3) Kekurangan unsur gizi; dan
4) penyakit karena parasit, cacing, protozoa dan kutu.
Peternak yang baik adalah berupaya melakukan pencegahan dini terhadap serangan penyakit sehingga tidak menimbulkan kematian pada bebek dan kerugian besar biaya produksi dapat dihindari. (Anonim, 2014)
Ada 3 hal yang berperan dalam pencegahan penyakit dan dalam kesuksesan seorang peternak bebek,  yaitu :
1.      Bibit yang dibeli dan dipelihara. Pilihlah bibit yang sesuai untuk maksud pemeliharaan. Bila hendak memelihara bebek bertelur, berarti sasarannya adalah mengumpulkan telur. Pilih bibit yang terkenal daya tahan dan produksi telurnya.
2.      Tata laksana. Hal ini nampaknya rutin dan remeh, tetapi paling berpengaruh terhadap datang atau tidaknya penyakit. Tata laksana, meliputi pembersihan kandang dan peralatannya secara rutin, penyemprotan disinfektan pada kandang, pembuatan kandang yang sesuai dengan kondisi bebek, dan lain sebagainya.
3.      Makanan dan pemberian makanan. Makanan atau pakan sangat mempengaruhi daya tahan bebek terhadap penyakit dan juga produksinya, baik telur maupun daging.
Secara garis besar penyakit bebek dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1.      Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2.      Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Enterobacter juga termasuk dalam bakteri perusak pada telur bebek. Caranya adalah dengan membusukkan protein yang ada dalam telur bebek itu sendiri. Dan jika telur bebek tersebut dikonsumsi oleh manusia, enterotoksin yang ada pada bakteri akan menyebabkan gejala seperti muntah, diare, keracunan, suhu tubuh tidak stabil, kejang, pucat, kekuningan, gelisah/rewel, selera makan hilang dan pingsan. Pada beberapa kasus, penderita yang tidak mengalami satupun gejala seperti yang disebutkan tersebut akan mendapat syok septik yang dapat mengakibatkan pada kematian. (Anonim, 2013)
Enterobacter sp. dapat menginfeksi manusia melalui air dan makanan, serta lalat yang hingga pada makanan yang tercemar. Akibat yang ditimbulkan adalah peradangan pada saluran  pencenaan sampai rusaknya dinding usus. Enterobacter sp. tertelan bersama makanan dan minuman yang terkontaminasi kemudian bersarang di jaringan limfoid pada dinding usus sebagian ada yang ikut keluar bersama feses. Aliran limfa membawa organisme ini ke dalam duktustorak kemudian ke dalam darah. Dari darah bakteri ini masuk ke ginjal dan melewati glomerulus, selanjutnya terbawa bersama urin. Masuknya bakteri Enterobacter sp. kedalam tubuh dan dikeluarkan melalui feses. Indikasi sebelum pemeriksaan Enterobacter sp. Pada sampel feses bebek dilakukan adalah dilihat dari gejala penyakit yang timbul, yaitu: adanya diare dan konstipasi, adanya icterus, adanya gangguan pencernaan, adanya lendir dalam tinja, kecurigaan penyakit gastrointestinal, dan adanya darah dalam tinja (Entjang Indan, dr. 2001).
Feses merupakan salah satu media sumber penyebaran bakteri intestinal yang dapat menyebabkan penyakit. Enterobacter sp tumbuh dan berkembang pada saluran intestinal mamalia dan dapat keluar bersama-sama dengan bakteri lain melalui feses dan menyebar melalui vehikel lainnya. (Arif Mansyur. 2007)

B.            TUJUAN PRAKTIKUM
Ø Untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Enterobacter Sp. pada  sampel faesses bebek



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Enterobacteriaceae termasuk dalam famili bakteri, sebagian besar lebih dikenal bersifat patogen, seperti Salmonella dan Eschericia coli. Ilmu genetika menempatkan Enterobacteriaceae di antara Proteobacteria , dan mereka memberikan perintah mereka sendiri (Enterobacteriales), meskipun hal ini kadang-kadang diambil untuk memasukkan beberapa sampel lingkungan terkait. Enterobacteriaceae adalah kuman yang hidup diusus besar manusia dan hewan, tanah, air dan dapat pula ditemukan pada komposisi material. Sebagian kuman enterik ini tidak menimbulkan penyakit pada host (tuan rumah) bila kuman tetap berada di dalarn usus besar, tetapi pada keadaan-keadaan dimana terjadi perubahan pada host atau bila ada kesempatan memasuki bagian tubuh yang lain, banyak diantara kuman ini mampu menimbulkan penyakit pada tiap jaringan tubuh manusia. Organisme-organisme di dalam famili ini pada kenyataannya mempunyai peranan penting di dalam infeksi nosokomial misalnya sebagai penyebab infeksi saluran kemih, infeksi pada luka, dan infeksi lainnya.(Anonim, 2013)
Anggota Enterobacteriaceae yang bentuk batang, dan biasanya memiliki panjang 1-5 pM. Seperti Proteobacteria lain mereka bersifat Gram negatif, anaerob fakultatif , dapat memfermentasi gula untuk menghasilkan asam laktat dan berbagai produk akhir lainnya. Kebanyakan juga dapat mengubah nitrat menjadi nitrit, walaupun ada pengecualian (misalnya Phoptorhadus ). Apabila Enterobacteriaceae diuji dengan tes katalase maka hasilnya positif, hal tersebut menunjukkan bahwa Enterobacteriaceae mengandung enzim katalase. Namum apabila diuji dengan tes oksidase, maka hasilnya negatif. Kebanyakan memiliki banyak flagel digunakan untuk bergerak, tetapi ada juga beberapa kelompok yang non-motil. Enterobacteriaceae merupakan bakteri non-spora dan membentuk reaksi katalase bervariasi antara Enterobacteriaceae. Sebagian besar strainnya memiliki fimbria adhesif.  Dalam pertumbuhannya, Enterobacteriaceae kurang atau sedikit memerlukan NaCl. (Annonim, 2014)
Anterobacter sp merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk basil, dengan ukuran 0,6 – 1,0 µm x 1,2 – 3,0 µm, motil, tidak membentuk spora,berkapsul,dan memiliki flagel.. Bakteri ini sering ditemukan bersama E. Coli hidup bebas di alam seperti di air, tanah dan juga di saluran pencernaan manusia dan hewan. (Anonim, 2014)
Banyak anggota famili ini adalah bagian normal dari flora usus ditemukan dalam usus manusia dan hewan lainnya, sementara yang lain ditemukan dalam air atau tanah, atauparasit  pada berbagai hewan dan tumbuhan yang berbeda. Eschericia coli, lebih dikenal sebagai E.coli, adalah salah satu model organisme yang paling penting , serta genetika dan biokimia telah banyak dipelajari.(Anonim, 2014)
Kebanyakan anggota Enterobacteriaceae memiliki fimbriae peritrik Tipe I berkaitan dalam adhesi sel bakteri untuk host mereka. Sering dijumpai pada permukaan eksternal atau internal dari tubuh sebagai infeksi opurtunistik terutama sesudah prosedur invasif seperti pembedahan dan kateterisasi.
( Entjang Indan, dr. 2001).Klasifikasi dari Anterobacter sp bedasarkan pembagian yang dilakukan oleh Bergey,
Kingdom         : Bacteria
Phylum            : Proteobacteria
Kelas               : Gammaproteobacteria
Ordo                : Enterobacteriales
Family            : Enterobacteriaceae
Genus              : Aerobacter
Spesies           : Aerobacter aerogenes.
Srigandono (1997).
            Anterobacter sp sering ditemukan bersama E. Coli pada lingkungan yang sama (tanah & air), selain dapat hidup sebagai saprobe di saluran pencernaan hewan dan manusia.  Aenterobacter sp adalah salah satu jenis bakteri coliform, yang merupakan kelompok bakteri yang digunakan sebagai indikator kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap makanan dan minuman. (Arif Mansyur. 2007)

BAB III
METODE KERJA
A.           WAKTU PRAKTIKUM
Pada praktikum isolasi dan identifikasi bakteri Enterobacter Sp. Pada bahan makanan dan minuman dari awal praktikum mulai dari pembuatan medium, isolasi, pengecatan gram, dan uji biokimia dilakukan pada tanggal 1 Desember 2015 di laboratorium mikrobiologi STIKes Mega Rezky Makassar.

B.           ALAT DAN BAHAN
1.         Alat :


a.       Spiritus
b.      Pipet tetes                 
c.       Mikroskop     
d.      Tabung reaksi
e.       Erlemeyer      
f.       Autoclave                  
g.      Neraca Analbebek     
h.      Gegep                        
i.        Pipet skala     
j.        Hot plate                   
k.      Inkubator                  
l.        Corong                      
m.    Objek gelas   
n.      Korek api
o.      Ose bulat dan ose jarum
p.      Gelas ukur
q.      Plate/petridisk
r.        Rak tabung
s.       Sendok Tanduk
t.        Botol Semprot
u.      Batang pengaduk


2.         Bahan :


a.       Sampel (feses bebek)
b.      Media BHIB (Brain Heart Infusion Broth)
c.       Media Mac Conkey
d.      Media SIM (Sulfur Indol Motility)
e.       Media MR (Methyln Red)
f.       Media VP (Voges Proskauer)
g.      Media Urea
h.      Media Citrate
i.        Reagen kovacs
j.        Larutan KOH
k.      Air Fuchsin
l.        Aquades
m.    Oil emersi
n.      Lugol
o.      Larutan hydrogen peroksida
p.      Kgv (kristal gentilen violet)
q.      Reagen Methil Red
r.        Reagen α-naftol
s.       Alcohol 96%
t.        Larutan oksidase


C.            CARA KERJA
1.      Isolasi sampel
a.       Isolasi sampel pada Media BHIB
1)    Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2)    Ditampung sampel feses bebek pada tempat sampel
3)    diambil sampel feses bebek menggunakan kapas lidi
4)    Dimasukkan kedalam media BHIB
5)    Diinkubasi selama  1 x 24 jam suhu 37oC
b.      Isolasi sampel pada media MAC
1)      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2)      Diambil sampel feses bebek yang telah diisolasi pada media BHIB menggunakan ose lurus
3)      Ditanam pada media MAC dan diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37oC.
2.      Pewarnaan Gram
a.       Dibuat preparat dengan mensuspensikan koloni dengan aquades steril
b.      Kemudian difiksasi diatas api Bunsen
c.       Ditambahkan 1-2 tetes Kristal violet, lalu diamkan selama 3 menit
d.      Setelah kering, kemudian dicuci air mengalir
e.       Ditambahkan 1-2 tetes lugol, lalu didiamkan selama 2 menit
f.       Dicuci air mengalir
g.      Dekolorisasi dengan alcohol 96% selama 2 menit
h.      Dicuci air mengalir
i.        Ditambahkan 1-2 tetes air fuchsin selama 1 menit
j.        Dicuci air mengalir
k.      Dikeringkan dan diamati pada mikroskop dengan perbesaran objektif 40x dan 100x ( tambahkan oil emersi).
3.      Uji Biokimia
a.       Uji katalase
1)      Dioleskan koloni pada objek glass yang telah difiksasi.
2)      Diteteskan larutan H2O2 atau Hidrogen peroksida.
3)      Diamati ada atau tidaknya gelembung pada koloni.
b.      Uji oksidase
1)      Digoreskan koloni pada kertas saring.
2)      Diteteskan larutan oksidasi pada koloni.
3)      Diamati perubahan warna pada koloni.
c.       Uji MRVP
1)      Diambil koloni terpisah menggunakan ose
2)      Dimasukkan kedalam media MRVP
3)      Setelah itu dihomogenkan dengan cara dikocok
4)      Kemudian dimasukkan kedalam incubator selama 24 jam, pada suhu 37oC
d.      Uji Urea
1)      Diambil koloni terpisah dengan menggunakan ose
2)      Dimasukkan kedalam media Urea dengan cara digores
3)      Kemudian dimasukkan kedalam incubator selama 24 jam, pada suhu 37oC
e.       Uji Citrat
1)      Diambil koloni terpisah menggunakan ose
2)      Dimasukkan kedalam media Citrat dengan cara digores pada lereng media.
3)      Dimasukkan kedalam incubator selama 24 jam, pada suhu 37oC



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.           HASIL PENGAMATAN
1.      Pengamatan Koloni pada media NA
SAMPEL
BENTUK
WARNA
Fases bebek
Bulat kecil-kecil
Putih
2.      Gambar Pengamatan Pewarnaan Gram
         
   Keterangan :
                        Hasil pewarnaan gram yaitu basil gram positif

B.            TABEL PENGAMATAN
1.    Pewarnaan gram
SAMPEL
HASIL
Faesses bebek
Basil gram positif




2.    Uji biokimia IMVIC
MEDIA
HASIL / WARNA
KETERANGAN
MIO
Motility
+
Ungu keruh
Mengalami pergerakan
Indol
-
Ungu
Tidak terdapat cincin merah
Ornity
-
Ungu
Tidak berubah warna menjadi merah
UREA
+
Merah muda
Mengandung urea
MRVP
MR
+
Merah
Terjadi perubahan warna
VP
-
Kuning
Tidak terjadi perubahan warna
CITRATE
+
Biru
Terjadi perubahan warna dari hijau menjadi biru








C.           PEMBAHASAN
Pada praktikum bakteriologi II kali ini sampel yang diidentifikasi adalah Sampel faeses binatang ternak bebek dan bebek dimana kami menggunakan fses bebek untuk mengidentifikasi dan mengisolasi bakteri Enterobacter Sp. Prosedur kerja yang pertama kali di lakukan yaitu menyiapkan alat yang akan akan di gunakan kemudian di sterilisasi menggunakan autoclave dengan suhu 121oC selama 15 menit.
Kemudian setelah disterilisasi, dilakukan preparasi sampel feses bebek. Sebelumnya pengambilan sampel dilakukan dengan teliti, fases yang di ambil adalah feses yang tidak teralalu keras atau kering dan harus tidak boleh dibiarkan lama, jika pun sampel telah diambil beberapa waktu sebelum proses isolasi, sebaiknya sampel diawetkan atau dimasukkan kedalam freezer..
Sampel tersebut kemudian diisolasi pada media BHIB dengan menggunakan swab steril untuk melihat kekeruhan yang dihasilkan oleh koloni. Isoslasi ini dilakukan dengan menggunakan incubator selama 1X24 jam dalam suhu 37oC. Kemudian diamati kekeruhan tersebut.
Koloni yang dihasilkan pada media BHIB kemudian di pindahkan/ditanam pada media Mac Conkey sebagai media selektif dengan menggunakan metode sebar dan metode penggoresan kuadran. Setelah ditanami, media Mac Conkey kemudian di inkubasi dan proses ini juga berlangsung selama 1X24 jam dalam suhu 37oC. Lalu diamati  koloni yang terbentuk. Media Mac Conkey merupakan media selektif diferensial yang mengandung nutrisi dan juga ditambah zat tertentu sehingga mampu merangsang pertumbuhan bakteri.
Selanjutnya dilakukan pewarnaan gram pada koloni tersebut. Koloni yang diambil adalah koloni yang terpisah dari koloni lain, hal ini dikarenakan koloni jenis ini adalah koloni murni sehingga ketika didapatkan hasil tidak akan didapatkan bakteri yang bercampur. Pewarnaan gram ditemukan oleh Christian Gram. Perbedaan reaksi dalam permeabilitas warna dan penambahan larutan pemucat dipengaruhi dinding sel bakteri. Gram positif memilikipeptidoglikan yang tebal dan asam teikhoat yang mengikat kuat zat warna Kristal gentilen violet.
Kemudian dilakukan uji katalase dan uji oksidase dengan menggunakan reagen hydrogen peroksida dan larutan oksidase, dan didapatkan hasil positif untuk masing-masing uji. Hal ini dibuktikan, ketika uji katalase dengan meneteskan larutan hydrogen peroksida pada kertas saring yang telah disuspensi koloni bakteri, dan meghasilkan warna hitam yang berarti positif. Lalu untuk uji oksidasi menggunakan reagen oksidase pada preparat yang telah disuspensi dengan bakteri kemudian berbusa yang menunjukkan pengubahan menjadi gas sehingga hasilnya positif.
Uji oksidase digunakan untuk menguji metabolisme bakteri oksidatif. Proses oksidasi terjadi didalam tabung oleh mikroorganisme aerob. Oksidae akan merubah glukosa menjadi asam piruvat. Sedangkan uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri yang diuji. Kebanyakan bakteri memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim katalase diduga penting untuk pertumbuhan aerobic karena H2O2 yang dibentuk dengan bantuan berbagai enzim pernafasan bersifat racun bagi mikroba.
Selanjutnya dilakukan uji biokimia. Karena bakteri yang didapatkan bergram positif, maka tidak dilakukan uji biokimia lengkap melainkan hanya menggunakan media IMVIC. Uji biokimia didasarkan pada hasil metabolisme daya kerja enzim bakteri. Penentuan suatu spesies memerlukankumpulan berbagai sifat biokimia dari mikroorganisme. Karakteristik dan klasifikasi sebagian bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia, mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media, memproduksi metabolit tertentu yang ideteksi denganinteraksi mikroba dengan reagen tes yang menghasilkan warna. Sel akan memberikan respon sesuai dengan kemampuannya.
Pada media MIO, terdapat tiga identifikasi, yaitu motility, indol dan ornity. Motility menunjukkan hasil positif karena terjadi kekeruhan pada media, motility ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan bakteri. Indol menunjukkan hasil negatif kerena setelah ditetesi dengan beberapa tetes larutan kovacs tidak terbentuk cicncin merah pada media. Uji indol ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu bakteri mampu menghasilkan gugus indol triptofan menggunakan reagen kovack. Ornity juga menunjukkan hasil negatif karena media tidak mengalami perubahan warna yang dimana jika hasilnya positif maka akan berubah menjadi merah.
Pada media Citrate diketahui media mengalami perubahan warna dari hijau menjadi biru yang berarti positif. Hal ini dibuktkan dengan terjadinya perubahan warna pada media yaitu dari berwarna hijau berubah menjadi biru. Pengamatan terhadap perubahan warna juga dilakukan pada media Urea, yaitu media tersebut mengalami perubahan warna dari kuning menjadi merah muda yang berarti positif. Uji citrate berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri menggunakan sitrat sebgai satu-satunya sumber karbon dan energy dengan indicator BTB medium.
Selanjutnya, untuk media MRVP, pertama-tama dilakukan  pemisahan antara MR dan VP. Untuk uji MR, media ditambahkan larutan methyl red sebanyak 3 tetes kemudian ditunggu selama beberapa menit. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, media tersebut berubah warna dari kuning menjadi merah sehingga dikatakan bahwa hasilnya positif. Uji MR bertujuanuntuk menentukan adanya fermentasi asam campuran dengan penambahanlarutan methyl red. Uji ini berguna dalam penentuan kelompok bakteri yang menempati saluran pencernaan, seperti coliform dan enterobactereriaceae. Berikutnya dilakukan uji untuk VP untuk menentukan adanya fermentasi dengan hasil akhir 2,3 butanadiol yaitu dengan menambahkan larutan α-naftol bebarapa tetes dan larutan KOH pada media kemudian ditunggu selama beberapa menit, akan tetapi sampel meunjukkan hasil negatif karena media tidak mengalami perubahan warna.
Prosedur terakhir yang dilakukan yaitu mengidentifikasi nama dan genus bakteri dengan mencocokkan hasil yang didapat pada table identifikasi dan didapatkan hasil bahwa bakteri pada sampel feses bebek tersebut terdapat bakteri Enterobacter Sp, dimana hasil ini sesuai dengan tujuan praktikum.


BAB V
PENUTUP
A.           KESIMPULAN
Dari paraktikum yang telah dilakukan yaitu mengidentifikasi bakteri Salmonella thypi dengan menggunakan media transport, media isolasi dan selektif, melakukan pewarnaan gram serta melakukan beberapa uji maka didapatkan hasil yang telah disesuaikan dengan table identifikasi yaitu bakteri Salmonella thypi
B.     SARAN
1.      Sebaiknya praktikan lebih memperhatikan masalah septik dan APDnya karena sangat berpengaruh pada hasil praktikum.
2.      Sebelum melakukan praktikum, praktikan sebaiknya lebih memperhatikan prosedur praktikum atau percobaan agar tidak terjadi kekeliruan.
3.      Sebaiknya praktikan lebih aktif dan bersemangat lagi dalam melakukan praktikum.
4.      Praktikan dan penjaga laboratoium kedepannya harus lebih memperhatikan lagi tentang kelengkapan alat dan bahan karena sangat mempengaruhi keefektifan dan keefesiensian praktikum.
5.      Praktikan harus lebih menjaga lagi alat dan bahan agar tidak terjadi kerusakan dan pemborosan.


6.      Lampiran
    
                        (a)                                                                    (c)
   
                        (d)                                           (e)
            (f)                                                       
KETERANGAN GAMBAR :
            (a)        : Hasil pengamatan pewarnaan gram
            (b)        : reagen untuk pewarnaan gram
            (c)        : hasil uji oksidase
            (e)        : hasil uji katalase
            (f)        : hasil uji IMVIC
                                                DAFTAR PUSTAKA
3.      Arif Mansyur. 2007. Semiloka Mutu Pemantapan Mutu tes Rapid Salmonella, Makassar.
4.      Entjang Indan, dr. 2001. Mikrobiologi & Parasitologi, Citra Aditya Bakti : Bandung.





LEMBAR PENGESAHAN
Judul Percobaan                       : Identifikasi bakteri Enterobacter  Sp. pada 
  sampel fesses bebek
Nama Praktikan                      : Nursawati
NIM                                        : 14-3145-453-126
Hari/Tanggal Percobaan          : 1 Desember 2015
Kelompok                               : VI (Enam)
Rekan Kerja                            : 1.  Muh. Alamsyah Yunus
  2. Nurhatimah                      
  3. Nurul Fauziah Mukhtar
  4. Riska Adelia
  5. Zakia Jufri
  6. Resky Aulia
  7. Nurlela Solissa
 Penilaian                                 :



Makassar, Desember 2015

Disetujui oleh,                                                                              
Dosen Pembimbing                                                           Praktikan



( Zakia Bakri, S.Si. M.Kes.)                                              (Nursawati)





1 komentar:

  1. Harrah's Casino Reno-Sparks Hotel - Mapyro
    Harrah's Casino Reno-Sparks Hotel - Mapyro - Harrah's Las Vegas and Paradise Casino, Nevada, United States. Find 밀양 출장안마 your 안산 출장마사지 way around the 사천 출장마사지 casino, find where 안산 출장안마 everything 안양 출장안마 is

    BalasHapus