MAKALAH
HEMATOLOGI TEORI
“DARAH, VOLUME DARAH, KOMPOSISI DARAH,
FUNGSI DARAH DAN FUNGSI SEL-SEL DARAH”

DISUSUN OLEH KELOMPOK I :
1.
NURSAWATI
2.
NUR ASIA
3.
JUMRIANI S.
4.
FITA
ANGGRIANI
PRODI DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “Darah, Volume Darah,
Komposisi Darah, Fungsi Darah Dan Fungsi Sel-Sel Darah”. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas hematologi teori.
Dalam
makalah ini dibahas materi dan penjelasan tentang darah, mulai
dari pengertian darah, volume darah, komposisi darah, fungsi darah, dan fungsi
sel-sel darah yang juga dilengkapi dengan gambar-gambar tentang materi
tersebut.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu. Kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi mkesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca bagi pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Makassar,
9 April 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan
.............................................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Darah .............................................................................................. 3
B. Volume
Darah .................................................................................................. 3
C. Komposisi
Darah .............................................................................................. 3
D. Fungsi
Darah .................................................................................................... 9
E. Fungsi
Sel-Sel Darah ........................................................................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Di
dalam tubuh manusia, ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar
oksigen dan zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbon
dioksida dan zat sisa ke organ pengeluaran. Alat transportasi pada manusia
terkoordinasi dalam suatu sistem yang disebut sistem peredaran darah. Sistem
peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat
pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata hemo atau hemato yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang
berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun
dalam hal ini warna darah ada dua jenis warna merah pada darah manusia. Warna
merah terang menandakan bahwa darah tersebut mengandung banyak oksigen,
sedangkan warna merah tua menandakan bahwa darah tersebut mengandung sedikit
oksigen atau dalam arti lain mengandung banyak karbondioksida. Warna merah pada
darah disebabkan oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan
(respiratory protein) yang mengandung
besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan
sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan
ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
Yang Dimaksud Dengan Darah?
2. Berapa
Volume Normal Darah Pada Manusia?
3. Bagaimana
Komposisi Darah Pada Manusia?
4. Apa
Fungsi Darah Bagi Manusia?
5. Bagaimana
Fungsi Sel-Sel Darah?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian darah
2. Untuk
mengetahui volume normal darah pada manusia
3. Untuk
mengetahui komposisi darah manusia
4. Untuk
mengetahui fungsi darah manusia
5. Untuk
mengetahui fungsi sel-sel darah
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
DARAH
Darah
merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. Darah
berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental. Darah adalah cairan yang
ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat
dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia
hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung
pada banyaknya oksigen dan karbondioksida didalamnya. Adanya oksigen dalam darah
diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa
pembakaran atau metabolisme di dalam tubuh.
B. VOLUME
DARAH
Volume
darah di dalam tubuh manusia kurang lebih 1/14 atau 8% dari berat badan. 55%
dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri
dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi,
ion mineral, hormon dan karbon dioksida.
C. KOMPOSISI
DARAH
Darah
terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler (bagian
padat darah).
1. Plasma
Darah (Bagian Cair Darah)
Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang
berwujud cair serta mempengaruhi sekitar 5% dari berat badan manusia. Plasma
darah memiliki warana kekuning-kuningan yang didalamnya terdiri dari 90% air,
8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi bahan
organik, seperti lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi
untuk mengangkut dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh
manusia, dan mengangkut zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari
seluruh jaringan tubuh ke organ pengeluaran.
Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein
terlarut yaitu:
a) Albumin
berfungsi untuk memelihara tekanan osmotic
b) Globulin
berfungsi untuk membentuk zat antibody
c) Fibrinogen
adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan darah.
2. Korpuskuler
(Bagian Padat Darah)
Korpuskuler
terdiri dari tiga bagian:
1) Sel
Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga
disebut eritrosit berasal dari bahasa Yunani yaitu, erythos yang berarti merah
dan kytos yang berarti selubung/sel. Eritrosit merupakan bagian sel darah yang
mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah biomolekul yang mengikat oksigen.
Sedangkan darah yang berwarna merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap
dari paru-paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin
melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada
orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5
mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena
strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehinnga
diperlukan diet seimbang zat besi. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini
bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah.
Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut animea, yang biasanya
disebabkan oleh pendarahan hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat
pembuatan eritrosit terganggu.
Bentuk sel darah merah pada manusia
adalah bikonkaf atau berbentuk piringan
pipih seperti donat. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8
µm dan tebalnya sekitar 2 µm, eritrosit termasuk sel paling kecil daripada
sel-sel lainnya yang terdapat pada tubuh manusia. Jumlah sel darah merah adalah
jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah sel darah lainnya. Secara normal,
di dalam darah seorang laki-laki dewasa terdapat 25 trilliun sel darah merah
atau setiap satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah merah.
Pada perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per milimeter kubiknya sebanyak
4,5 juta.
Sel darah merah hanya mampu
bertahan selama 120 hari. Proses dimana eritrosit diproduksi dimaksud
eritropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya akan pecah menjadi
partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang rusak
dihancurkan oleh limpa dan yang lolos akan dihancurkan oleh hati. Hati
menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah
ke sumsum merah tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru. Sumsum merah
tulang memproduksi eritrosit, dengan laju produksi sekitar 2 juta eritrosit per
detik. Produksi dapat distimulasi oleh hormon eritoprotein (EPO) yang disintesa
ginjal. Hormon ini sering digunakan para atlet dalam suatu pertandingan sebagai
doping. Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum tulang belakang, sel yang
berkembang ini dinamakan retikulosit dan jumlahnya sekitar 1% dari semua darah
yang beredar.
gambar sel darah merah
(eritrosit)
2) Sel
Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih (leukosit) jauh
lebih besar daripada sel darah merah. Namun jumlah sel darah putih jauh lebih
sedikit daripada sel darah merah. Pada orang dewasa setiap 1 mm3 darah terdapat
6.000-9.000 sel darah putih. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih
memiliki inti (nukleus). Sebagian besar sel darah putih bisa bergerak seperti
Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler. Sel darah putih dibuat di dalam
sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa (kura).
gambar leukosit
Sel darah putih memiliki ciri-ciri,
antara lain tidak berwarna (bening), bentuk tidak tetap (ameboid), berinti, dan
ukurannya lebih besar daripada sel darah merah.
Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi:
a. Leukosit
Bergranula (Granulosit)
Ø Neutrofil
adalah sel darah putih yang paling banyak yaitu sekitar 60%. Plasmanya bersifat
netral, inti selnya banyak dengan bentuk yang bermacam-macam dan berwarna merah
kebiruan. Neutrofil bertugas untuk memerangi bakteri pembawa penyakit yang
memasuki tubuh. Mula mula bakteri dikepung, lalu butir-butir di dalam sel
segera melepaskan zat kimia untuk mencegah bakteri berkembang biak serta
menghancurkannya.
Ø Eosinofil
adalah leukosit bergranula dan bersifat fagosit. Jumlahnya sekitar 5%.
Eosinofil akan bertambah jumlahnya apabila terjadi infeksi yang disebabkan oleh
cacing. Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil akan menjadi merah
tua apabila ditetesi dengan eosin. Eosinofil memiliki granula kemerahan. Fungsi
dari eosinofil adalah untuk memerangi bakteri, mengatur pelepasan zat kimia,
dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.
Ø Basofil
adalah leukosit bergranula yang berwarna kebiruan. Jumlahnya hanya sekitar 1%.
Plasmanya bersikap basa, itulah sebabnya apabila basofil ditetesi dengan
larutan basa, maka akan berwarna biru. Sel darah putih ini juga bersifat
fagositosis. Selain itu, basofil mengandung zat kimia anti penggumpalan yang
disebut heparin.
b. Leukosit
Tidak Bergranula (Agranulosit)
Ø Limfosit
adalah leukosit yang tidak memiliki bergranula. Intiselnya hampir bundar dan
terdapat dua macam limfosit kecil dan limfosit besar. 20% sampai 30% penyusun
sel darah putih adalah limfosit. Limfosit tidak dapat bergerak dan berinti
satu. Berfungsi sebagai pembentuk antibodi.
Ø Monosit
adalah leukosit tidak bergranula. Inti selnya besar dan berbentuk bulat atau
bulat panjang. Diproduksi oleh jaringan limfa dan bersifat fagosit.
Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun
mikroba masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan menganggap benda yang masuk
tersebut adalah benda asing. Akibatnya tubuh memproduksi zat antibodi melalu
sel darah putih untuk menghancurkan antigen. Glikoprotein yang terdapat pada
hati kita, dapat menjadi antigen bagi orang lain apabila glikoprotein tersebut
disuntikkan kepada orang lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat
dianggap sebagai antigen untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen
untuk diri kita sendiri. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.
Leukosit yang berperan penting
terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:
a) Sel
Fagosit
Sel fagosit akan menghancurkan
benda asing dengan cara menelan (fagositosis). Fagosit terdiri dari dua macam:
1)
Neutrofil, terdapat dalam darah
2)
Makrofag, dapat meninggalkan peredaran
darah untuk masuk kedalam jaringan atau rongga tubuh
b) Sel
Limfosit
Limfosit terdiri dari:
1) T
Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar
leher)
2) B
Limfosit (B Sel)
Keduanya dihasilkan oleh sumsum
tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, menghasilkan
antibodi yang disesuaikan dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Seringkali
virus memasuki tubuh tidak melalui pembuluh darah tetapi melalui kulit dan
selaput lendir agar terhindar dari lukosit. Namun sel-sel tubuh tersebut tidak
berdiam diri. Sel-sel tersebut akan menghasilkan interferon suatu protein yang
dapat memproduksi zat penghalang terbentuknya virus baru (replikasi). Adanya
kemampuan ini dapat mencengah terjadinya serangan virus.
3. Trombosit
(Keping Darah)
Dibandingkan dengan sel darah
lainnya, keping darah memiliki ukuran yang paling kecil, bentuknya tidak
teratur, dan tidak memiliki inti sel. Keping darah dibuat di dalam sumsum merah
yang terdapat pada tulang pipih dan tulang pendek. Setiap 1 mm3 darah terdapat 200.000
– 300.000 butir keping darah. Trombosit yang lebih dari 300.000 disebut
trombositosis, sedangkan apabila kurang dari 200.000 disebut trombositopenia.
Trombosit hanya mampu bertahan 8 hari. Meskipun demikian trombosit mempunyai
peranan yang sangat penting dalam proses pembekuan darah.
Pada saat kita mengalami luka,
permukaan luka tersebut akan menjadi kasar. Jika trombosit menyentuh permukaan
luka yang kasar, maka trombosit akan pecah. Pecahnya trombosit akan menyebabkan
keluarnya enzim trombokinase yang terkandung di dalamnya. Enzim trombokinase
dengan bantuan mineral kalsium (Ca) dan vitamin K yang terdapat di dalam tubuh
dapat mengubah protombin menjadi trombin. Selanjutnya, trombin merangsang
fibrinogen untuk membuat fibrin atau benang-benag. Benang-benang fibrin segera
membentuk anyaman untuk menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.
Gambar
trombosit
D. FUNGSI
DARAH
Darah
memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel darah).
Bagian – bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara garis
besar, fungsi utama darah adalah sebagai berikut:
1. Sebagai
alat Pengangkut
Fungsi
darah sebagai alat pengangkut adalah mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh
sel tubuh, mengedarkan hormon, serta mengangkut sisa-sisa pembakaran dari
sel-sel tubuh ke alat pengeluaran. Hormon adalah suatu zat kimia yang
dihasilkan oleh kelenjar tak bersaluran atau kelenjar buntu (endokrin). Sari
makanan dan hormon diedarkan oleh plasma darah, sedangkan oksigen diangkut oleh
sel-sel darah merah.
2. Sebagai
Alat Pertahanan Tubuh
Bagian
darah yang berfüngsi sebagai alat pertahanan tubuh, yaitu sel-sel darah putih
dan keping-keping darah. Sel-sel darah putih berfungsi membunuh kuman yang
masuk ke tubuh, sedangkan keping-keping darah berfungsi menutup luka.
3. Sebagai
Pengatur Suhu Tubuh
Darah
beredar mengangkut oksigen untuk keperluan oksidasi. Melalui peristiwa
oksidasi, dihasilkan energi lain dalam bentuk panas. Panas sebagai hasil
oksidasi dalam tubuh, terutama digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh
manusia, yaitu lebih kurang 37°C. Pada waktu suhu udara panas, darah dan
pembuluh darah di kulit akan memindahkan panas ke udara di sekitamya sehingga
suhu tubuh tidak akan terus meningkat.
E. FUNGSI
SEL-SEL DARAH
Darah
memiliki beberapa sel yang memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Plasma
Darah
Plasma
darah berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan ke seluruh sel-sel tubuh dan
mengangkut zat-zat sisa metabolisme ke alat pengeluaran
2. Sel
Darah Merah
Fungsi
utama dari sel darah merah adalah mengikat oksigen dan karbon dioksida. Bagian
sel darah merah yang sangat berperan dalam mengikat oksigen adalah hemoglobin.
3. Sel
Darah Putih
Sel
darah putih berfungsi sebagai antibody. Sel darah putih memiliki sifat fagosit,
yaitu dapat mematikan kuman penyakit dengan cara “memakan” kuman tersebut.
Untuk menghancurkan kuman penyakit, sel darah putih dapat menembus dinding
pembuluh darah.
4. Keping-keping
Darah
Berfungsi
dalam proses pembekuan darah. Pada saat terjadi luka pada
permukaan tubuh, komponen darah, yaitu trombosit akan segera berkumpul
mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat menyumbat
dan menutupi luka.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Darah
adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri.
Darah
terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler (bagian
padat darah).
Plasma Darah (bagian cair darah) terdiri dari plasma.
Korpuskuler (bagian padat darah) terdiri dari :
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
3. Keping Darah (Trombosit)
Darah didalam tubuh
kita mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Alat
pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat
sisa metabolisme, hormon, dan air.
2. Menjaga
suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang aktif ke organ
tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu berkisar antara
36 – 37oC.
3. Membunuh
bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel darah putih.
4. Pembekuan
darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)
DAFTAR PUSTAKA
Why casinos are rigged - Hertzaman - The Herald
BalasHapusIn 1xbet korean the worrione UK, casino games are rigged and there is evidence novcasino of fraud, crime or disorder herzamanindir or an https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ individual's involvement. There are also many